YM agunk !

Asal Usul Kec. Kertanegara Purbalingga

Posted on 00.40

Sejarah

Asal Usul Nama

Menurut beberapa sumber (para tetua Desa Kertane gara)~hal ini masih perlu dikaji secara akademis mengkisahkan, bahwa pada kurang lebih abad 16 M telah ada pemerintahan di Desa Kertanegara (sekarang termasuk wilayah Kecamatan Kartanegara Kabupaten Purbalingga), di mana wilayah ini merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Pajang di bawah kepemimpinan Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) yang memerintah pada tahun 1549 M.
Ada beberapa pendapat mengenai nama Kertanegara, paling tidak terdapat dua pendapat mengenai hal ini yaitu :
  1. Pendapat pertama, mengatakan nama Kertanegara berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari kata KARTA dan NAGARA. KARTA berm akna sejahtera, selamat, aman, makmur dan NAGARA bermakna tanah, tempat, kawasan, atau pemerintahan. Dari dua kata tersebut KERTANEGARA berarti daerah, tanah, kawasan, pemerintahan yang aman, makmur, subur, rakyatnya sejahtera. Hal ini dibuktikan dengan letak geografis Desa Kertanegara yang berada dilembah Sungai Tambra yang subur, tidak kekurangan air.
  2. Pendapat kedua, mengatakan bahwa nama KERTANEGARA di ambilkan dari nama pemimpin pada saat itu yang oleh masyarakat sangat dikagumi karena kewibawaannya, jasa dan kebijaksanaannya, sehingga untuk mengabadikan nama pemimpin tersebut dijadikan sebagai nama desa. Pemimpin tersebut adalah Raja Singosari terakhir yaitu Prabu Kertanegara. Pada saat Prabu Kertanegar a memerintah di Kerajaan Singosari (Abad 13), Kerajaan Singosari diserang oleh Raja Kediri yaitu Raja Jayakatwang, tentara Kerajaan Singosari terdesak mundur kekuatan bala tentara Raja Jayakatwang, maka Putra menantu Prabu Kertanegara yakni Raden Wijaya selaku panglima tentara Kerajaan Singosari terpaksa harus mundur bersama pengikutnya, sebagian lari ke arah barat hingga sampai ke daerah sekitar Gunung Slamet (daerah Banyumas dan Purbalingga), dari sebagian tentara tersebut itulah ada yang sampai di daerah lembah Sungai Tambra yaitu daerah yang dianggap aman, dan subur. Di daerah inilah kemudian mereka membuat dan membangun perkampungan yang diberi nama KERTANEGARA.

Desa Kertanegara Sebagai Ibu Kota K

awedanan

Semenjak Pemerintah Hindia Belanda kembali menguasai nusantara (Pulau Jawa) setelah beberapa lama dikuasai oleh Pemerintahan Raffles (Inggris) pada tahun 1811-1816, terjadi perubahan tata pemerintahan dalam negeri yaitu :
  1. Pemerintahan tertinggi dijabat oleg Gubernu r Jenderal dibantu oleh Dewan Hindia;
  2. Pembagian tanah jawa menjadi residence-residence;
  3. Bupati diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Jenderal atas usul residence;
  4. Di bawah Bupati terdapat patih, dibawah patih terdapat wedana, dan dibawah wedana terdapat asisten wedana;
  5. Mantri-manntri membantu tugas wedana dan assisten wedana.
Karena perubahan aturan tersebut, pada tahun 1824 Kertanegara menjadi ibu kota kawedanan, namun dalam perkembangannya karena keadaan g eografis pada waktu itu Kertanegara termasuk daerah yang terisolir karena dikelilingi oleh sungai, demi kelancaran pembinaan pemerintahan Kawedanan Kertanegara, pada tahun 1930 Pemerintah Hindia Belanda memindah Kawedanan Kertanegara ke Bobotsari.

Desa Kertanegara Sebagai Kemantren

Atas dasar kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Tingkat II Purbalingga antara tahun 1952-1955 Desa Kertanegara dijadikan Kemantren

Produk Kerajinan

Kertanegara berjumlah penduduk kurang lebih 7000 jiwa,di tempat ini terdapat sentra kerajinan perkakas rumah tangga berbahan tembaga yang sudah exis berpuluh-puluh tahun. Namun seiring dengan perkembangan zaman, dimana peralatan rumah tangga dari tembaga kurang diminati masyarakat, maka sentra kerajinan inipun otomatis terpuruk,hal ini dapat dilihat dari omzet produksi yang menurun drastis sampai 75% dari awal tahun 90 an.masa ke emasan pengrajin tembaga pun berakhir. Produk andalan berupa dandang tempat masak nasi,ceret ( teko ) tidak lagi dapat di andalkan, hanya kenceng (tempat membuat makanan jenang ) yang tetap eksis,itupun kebanyakan di buat hanya berdasarkan pesanan.. Di Era 90an sebagian pengrajin mengganti bahan tembaga deng an aluminium,alhasil sekarang 80% pengrajin/pande hanya memproduksi perkakas aluminium,itupun sebagian besar bukan produk baru tapi hanya perbaikan/repair.Lagi lagi kendala pemasaran menjadi masalah utama,karena pemasaran masih dilakukan dengan system door to door,belum lagi harga produk utama mereka yakni panci dan teko kadang lebih mahal dari produk baru pabrikan.

Tokoh Terkenal

  • KH Ahsin Ma'ruf, beliau ini berasal dari desa Kertanegara, Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga. Masa mudanya beliau habiskan beraktivitas dalam organisasikeagamaan. Hingga kemudian beliau mewakili Purbalingga untuk duduk di DPRD Propinsi jawa Tengah periode 1971-1977. Kini anak keturunan beliau juga masih mendiami di Kauman Purbalingga.

Kuliner

Kuliner khas yang menjadi khasanah lokal di K ertanegara ialah sup krece atau keong asli Kert anegara




Advertisement

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top